WASPADA! PAPARAN POLUSI UDARA TINGKATKAN RISIKO PNEUMONIA PADA ANAK
- Marisa Dian Novita
- 2 hari yang lalu
- 3 menit membaca

Polusi udara merupakan campuran kompleks dari partikel padat, cair dan gas yang terdapat di udara. Komponen berbahaya utamanya termasuk partikel berukuran sangat kecil (PM2.5 dan PM10), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2) dan ozon (O3). Anak-anak merupakan kelompok populasi yang paling rentan terhadap dampak buruk polusi udara. Sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang, ditambah dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi dan cara bernapas yang lebih cepat, membuat mereka menyerap polutan lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan paru-paru anak, menghambat perkembangan organ tersebut, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan di kemudian hari. Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, salah satunya pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Pneumonia adalah penyebab kematian menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Pneumonia menewaskan 808.694 anak dibawah usia 5 tahun pada tahun 2017. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah Kardiovaskuler dan TBC. Kasus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita, dari 100 balita pneumonia diperkirakan 3 diantaranya meninggal. Hal inilah yang menyebabkan pneumonia merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia dan dunia. Indonesia termasuk peringkat ke-8 dalam 15 negara dengan angka kematian pneumonia balita tertinggi yaitu 22.000 kematian balita per tahun. Paparan polusi udara meningkatkan risiko pneumonia pada anak karena paru-paru mereka yang masih berkembang lebih rentan terhadap kerusakan akibat zat berbahaya seperti PM2.5 dan asap rokok. Polusi dapat menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, serta melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri penyebab pneumonia.
Mekanisme risiko
Paru-paru yang belum matang: Paru-paru anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga saluran udara mereka lebih kecil dan rentan terhadap peradangan akibat polusi
Kerusakan pada saluran pernapasan: Polusi udara mengandung zat berbahaya seperti PM2.5, PM10, SO2 dan NO2 yang dapat merusak silia (rambut halus di saluran napas) yang berfungsi menyaring kuman
Melemahnya Sistem kekebalan tubuh: Paparan polutan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga sulit melawan infeksi
Peningkatan produksi lendir: Polusi dapat menyebabkan peningkatan lendir, yang menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri, virus, dan jamur, meningkatkan risiko infeksi
Efek Jangka Panjang Pneumonia
1. Penurunan fungsi paru-paru
Pneumonia yang parah dapat melukai jaringan paru-paru yang lembut, sehingga mengganggu kemampuannya untuk mengembang dan berkontraksi secara efektif. Akibatnya, anak-anak dapat mengalami penurunan fungsi paru-paru yang bermanifestasi sebagai sesak napas dan penurunan stamina
2. Peningkatan risiko asma
Anak-anak yang baru sembuh dari pneumonia lebih berisiko terkena asma akibat peradangan kronis pada saluran napas mereka. Peradangan ini dapat meningkatkan reaktivitas saluran napas yang membuat mereka lebih sensitif terpicu asma. Akibatnya anak akan sering mengalami mengi, batuk dan gejala asma lainnya
3. Bronkiektasis
Pneumonia dapat menyebabkan kerusakan permanen dinding alveoli. Bila dinding alveoli rusak, pertukaran gas tentu menjadi tidak efisien. Bronkiektasis juga dapat menyebabkan gangguan pembersihan lendir sehingga terjadi batuk kronis, infeksi paru-paru berulang, dan kesulitan bernafas akibat lendir berlebih
Cara Mencegah Pneumonia
Hindari paparan asap: Pastikan anak tidak terpapar asap rokok, baik di dalam maupun di luar rumah
Jaga kualitas udara dalam ruangan: Kurangi polusi dalam ruangan dengan cara menghindari penggunaan obat nyamuk bakar, menjaga kebersihan, dan memastikan ventilasi rumah baik
Imunisasi: Berikan imunisasi sesuai jadwal, terutama vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang dapat mencegah pneumonia akibat bakteri
Pola hidup sehat: Berikan gizi seimbang dan pastikan anak cukup istirahat untuk memperkuat daya tahan tubuhnya
Gunakan masker: Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker untuk melindungi diri dari paparan polusi udara






























Komentar