Mencapai Kesehatan yang Hakiki melalui Cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
- Redaksi
- Dec 26, 2024
- 3 min read

Cinta dalam Islam dipandang sebagai hasil dari proses melewati ujian hidup. Seperti seorang murid yang harus melewati kepahitan belajar untuk meraih kemanisan keberhasilan, demikian juga dengan cinta kepada Allah.
Dua elemen penting dalam meraih cinta adalah rasa rindu dan pengorbanan. Imam Ghazali mengatakan bahwa untuk memahami cinta kepada Allah, kita perlu merasakan bagaimana mencintai manusia terlebih dahulu. Namun, cinta kepada Allah memiliki perbedaan signifikan:
Cinta Allah tidak akan mengecewakan
Allah membalas usaha hamba-Nya dengan berlipat ganda
Pentingnya Cinta kepada Allah
Cinta kepada Allah adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Berbeda dengan cinta terhadap sesama manusia, cinta kepada Allah tidak akan pernah mengecewakan. Hal ini karena Allah sebagai Pencipta alam semesta memiliki sifat yang berbeda dengan manusia.
Dalam hadis Qudsi, Allah berfirman: "Apabila seorang hamba-Ku mendekati-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari. Apabila ia mendekati- Ku satu jengkal, Aku akan mendekatinya satu hasta." Ini menggambarkan bahwa Allah tidak akan mengingkari janjiNya. Jika manusia berusaha mencintai dan taat kepada Allah, maka Allah akan membalas dengan cinta yang berlipat ganda.
Contoh lain dari cinta Allah adalah pemberian fungsi organ tubuh yang normal. Bayangkan jika hanya sedikit saja fungsi organ kita terganggu, maka kita akan mengalami kesulitan yang besar. Hal ini seharusnya membuat kita semakin berusaha mencintai Sang Pencipta.
Dalam kehidupan yang penuh tekanan ini, kita sangat membutuhkan cinta Allah yang sejati. Cinta yang tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya dan membawa kebahagiaan. Mencintai Allah pun tidaklah rumit, cukup dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.
Menyerahkan Segala Urusan Kepada Allah
Meskipun manusia berusaha untuk melindungi orang-orang yang dicintainya, namun pada akhirnya kita memiliki keterbatasan. Ada saatnya seorang suami tidak dapat melindungi istrinya, seorang ayah tidak dapat selalu menjadi pelindung keluarganya, dan ibu yang kuat pun tidak dapat selamanya mengayomi anak-anaknya. Berbeda dengan Allah, Sang Pencipta yang Maha Kekal dan Mahakuasa, akan selalu menjadi pelindung bagi hamba-hamba-Nya yang mencintai-Nya.
Setiap masalah yang dihadapi manusia pasti akan ada jalan keluarnya, meskipun seringkali terasa tidak mungkin diselesaikan. Ketika kita menghadapi badai masalah yang menimbulkan stres dan penyakit mental, tubuh kita akan meresponnya dengan cepat. Namun, jangan sampai kita berlarut-larut dalam tekanan, seakan-akan kita dapat menyelesaikannya sendiri. Ingatlah, kita memiliki Allah yang akan memberi jalan keluar yang terbaik.
Cobalah untuk tenang, lakukan wudhu, shalat sunnah dua rakaat, kemudian serahkan semua masalah kepada Allah. Ingatlah kisah Nabi Saw. ketika Jabir Radhiyallahu Anhu hanya memiliki seekor kambing muda untuk memberi makan ratusan sahabat, namun akhirnya semua dapat makan dengan cukup berkat pertolongan Allah. Sungguh, kekuasaan Allah dalam menyelesaikan masalah hamba-Nya tidak dapat diukur dengan logika manusia.
Maka, serahkanlah segala urusan kita kepada Allah, tetap disertai dengan ikhtiar dan doa yang tulus. Semakin mustahil doa kita, semakin Allah menyukainya, karena kita telah memposisikan-Nya sebagai satu-satunya sandaran yang dapat mewujudkan hal-hal yang tidak mungkin.
Stres, overthinking, dan depresi sudah menjadi hal yang umum terjadi di zaman sekarang. Tekanan pekerjaan, tuntutan kehidupan, dan berbagai kegaduhan seringkali membuat manusia terjebak dalam stres. Stres tidak hanya merusak kesehatan mental, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik.
Stres merupakan respons tubuh terhadap perubahan lingkungan, baik dalam bentuk respons fisik, mental, atau emosional. Reaksi ini dikenal dengan "fight or flight" yang menyebabkan denyut jantung meningkat, pernapasan lebih cepat, otot menegang, dan tekanan darah naik.
Dampak Stress Pada Kesehatan
Stres dapat mempengaruhi beberapa sistem tubuh, di antaranya:
Sistem saraf pusat dan endokrin: Stres menyebabkan pelepasan hormon adrenalin dan kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Sistem pernapasan: Saat stres, napas menjadi lebih cepat, yang dapat memperparah kondisi bagi penderita asma dan emfisema.
Sistem kardiovaskular: Stres jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan risiko serangan jantung serta stroke.
Sistem pencernaan: Stres dapat menyebabkan masalah seperti heartburn, refluks asam, mual, muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.
Sistem otot rangka: Stres kronis dapat menyebabkan ketegangan otot yang menimbulkan sakit kepala, nyeri punggung, dan nyeri di seluruh tubuh.
Sistem reproduksi: Stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita dan disfungsi ereksi pada pria.
Sistem imun: Stres jangka panjang dapat menurunkan daya tahan tubuh dan memperlambat penyembuhan luka.
Oleh karena itu, mengelola stres sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Comments