top of page

CUACA TAK TENTU, TENGGOROKAN TERGANGGU

ree

Akhir-akhir ini, cuaca di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan, dengan fluktuasi suhu yang tidak biasa dan perubahan cuaca yang cepat. Hal ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga dan memperburuk potensi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), perubahan cuaca yang tidak menentu disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk fenomena El Nino yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut, serta sistem tekanan rendah yang berpotensi menghasilkan hujan lebat dalam waktu singkat. Adapun faktor global seperti perubahan iklim akibat peningkatan gas rumah kaca dan fenomena alam seperti El Nino dan La Nina, serta faktor lokal seperti peralihan musim (pancaroba) dan perubahan lingkungan seperti deforestasi.


Penyebab Cuaca Tidak Menentu


Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa penyebab dan alasan kenapa saat ini Indonesia mengalami cuaca tidak menentu


  1. Pancaroba

Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya atau biasa disebut pancaroba, adalah salah satu alasan kenapa cuaca menjadi tidak menentu dan terus berubah-ubah. Pancaroba akan terjadi pada peralihan musim penghujan dan musim kemarau yang biasa terjadi pada bulan Maret dan April, sedangkan pancaroba anatara musim kemarau dan musim penghujan, biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan cuaca selama musim pancaroba:

  • Perubahan pola angin: biasanya terjadi saat pola angin monsun berubah dari arah barat daya ke arah timur laut, atau sebaliknya. Kondisi ini menyebabkan hujan tidak terduga dan perubahan suhu yang drastis

  • Fenomena alamiah seperti El Nino dan La Nina memengaruhi suhu permukaan laut dan pola angin, yang berimplikasi pada peningkatan atau penurunan curah hujan dan suhu di berbagai wilayah

  • Indonesia mengalami peralihan musim (pancaroba) ketika musim hujan berganti menjadi musim kemarau atau sebaliknya, yang menyebabkan cuaca tidak menentu dan potensi bencana seperti hujan lebat, angin kencang dan puting beliung.Ā 

Selain mengubah cuaca, musim pancaroba juga bisa meningkatkan frekuensi penyakit saluran pernapasan atas, seperti batuk, flu dan pilek


  1. Awan Cumulonimbus

Awan cumulonimbus yang muncul juga memicu terjadinya perubahan cuaca selama musim pancaroba, dengan efek pemanasan rumah kaca, wilayah menghasilkan udara hangat berpotensi besar menciptakan awan cumulus dan awan cumulonimbus. Dampak keberadaan awan cumulonimbus ini bisa menyebabkan berbagai macam bencana seperti, banjir bandang, badai petir dan curah hujan yang tinggi


  1. El Nino dan La Nina

El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi saat suhu muka laut di sekitar pasifik tengah dan timur meningkat, sedangkan La Nina adalah kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan timur ekuator di samudera pasifik. El Nino berdampak pada musim panas yang berkepanjangan sedangkan La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan.


  1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim mengakibatkan suhu dan curah hujan menjadi tidak menentu sehingga membuat suatu wilayah akan mengalami hujan lebat dalam waktu yang lama atau mengalami kekeringan yang lebih lama dari biasanya. Perubahan iklim juga memiliki dampak signifikan bagi lingkungan dan kehidupan, seperti dampak kesehatan hingga kekurangan pasokan makanan


Saat menghadapi cuaca tak menentu seperti ini, dampak perubahan iklim terhadap kesehatan perlu diperhatikan agar daya tahan tubuh tidak menurun. Musim pancaroba yang terjadi setiap tahun bukan hanya menyebabkan perubahan alam, tetapi juga berdampak pada kondisi kesehatan manusia. Ada beberapa dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia:

  • Penurunan Daya Tahan Tubuh

Menurunnya daya tahan tubuh merupakan dampak perubahan iklim, imun tubuh yang lemah akan menyebabkan seseorang lebih mudah terserang penyakit, kondisi ini didukung oleh bakteri-bakteri yang terperangkap dalam tubuh saat musim pancaroba

  • Gangguan Kesehatan Mental

Perubahan cuaca yang ekstrem dapat memicu timbulnya rasa trauma sehingga terjadinya gangguan psikologis, apalagi jika Anda tinggal di wilayah rawan terjadi bencana alam. SelainĀ  itu, orang dengan gangguan kesehatan mental juga lebih rentan terkena dampak perubahan iklim. Mengingat obat-obatan untuk masalah kejiwaan dapat mengganggu kemampuan penderita mengatur suhu tubuh

  • Gangguan Pernapasan

Perubahan Iklim umumnya menyebabkan peningkatan polusi udara dan gas beracun yang dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)

  • Memicu Tumbuhnya Penyakit

Saat musim pancaroba, biasanya tubuh relatif rentan terserang berbagai penyakit, misalnya demam berdarah, flu, diare dan nyeri tenggorokan akibat radang. Karena itu, di pergantian musim seperti saat pancaroba, penting untuk selalu menjaga kesehatan tenggorokan.

Sakit tenggorokan saat pancaroba umum terjadi karena perubahan cuaca yang ekstrem melemahkan sistem kekebalan tubuh, memudahkan virus dan bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti flu atau bronkitis masuk ke tubuh. Sakit tenggorokan saat pancaroba disebabkan oleh perubahan cuaca dan kelembapan serta adanya infeksi virus dan bakteri. Untuk mencegah dan meredakannya seperti jaga kebersihan dengan mencuci tangan, istirahat yang cukup, minum air putih, makan dan minuman hangat seperti memanfaatkan kayu manis sebagai teh, karna kayu manis memiliki sifat antimikroba penyebab radang tenggorokan, antioksidan untuk membantu meredakan peradangan dan pembengkakan. Untuk menggunakan kayu manis sebagai obat radang tenggorokan alami, kita bisa melarutkan satu sendok teh kayu manis dengan secangkir air hangat, dapat ditambahkan dua sendok madu kedalam minuman agar minuman tersebut dapat bekerja secara efektif.

Komentar


bottom of page