top of page

KAMI RENTAN TERTULAR KARNA TUBUH KAMI LEMAH

ree

Kualitas udara yang buruk di kawasan ibu kota Jakarta dan sekitarnya mulai berdampak pada kesehatan warga. Polusi udara terjadi di Jakarta juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya, namun tidak separah sekarang. Polusi udara menjadi faktor risiko terbesar yang membuat orang mengalami gangguan pernapasan seperti ISPA. Kementerian kesehatan mencatat ada kenaikan pasien infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. ISPA merupakan jenis penyakit yang mudah menular dan dapat dialami segala usia, baik anak-anak maupun lansia. Di usia lansia, sistem kekebalan tubuh mereka sudah menurun, sehingga lebih rentan terhadap penyakit pernapasan dan kardiovaskular akibat polusi udara. Pada anak-anak, sistem paru-paru, otak dan kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan sehingga daya untuk mengeluarkan polutan dari saluran pernapasan tidak bekerja dengan baik. Saluran pernapasan mereka juga lebih permeabel, membuat mereka lebih mudah terpapar polutan. Sementara ibu hamil, partikel polutan mempengaruhi perkembangan janin melalui stres oksidatif dan peradangan. Berdasarakan jenisnya, ISPA dibagi menjadi dua kategori, yaitu infeksi saluran pernapasan atas (hidung, tenggorokan, faring, laring, dan bronkus), dan infeksi pernapasan bawah (trakea, pembuluh paru, paru-paru dan diafragma).


Infeksi Saluran Pernapasan Bisa Menular?

Jawabannya bisa, infeksi saluran pernapasan merupakan salah satu penyakit yang dapat dengan mudah menular, terlebih di kalangan anak-anak. Infeksi saluran pernapasan dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit. Orang yang memiliki masalah infeksi saluran pernapasan akut bisa menularkannya kepada orang lain dengan berbagai cara. Penularan kuman ini bisa terjadi saat seseorang menghirup percikan air liur (droplet) saat penderita infeksi saluran pernapasan batuk atau bersin. Virus atau bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan juga bisa masuk ke dalam tubuh akibat tidak sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum bersih, terlebih setelah menyentuh permukaan benda yang sudah terpapar virus atau bakteri. Menjabat tangan orang yang terinfeksi dan kemudian menyentuh wajah juga dapat menularkan virus atau bakteri.


Apa Saja Gejalanya?

Pada dasarnya, gejala yang ditimbulkan dari infeksi saluran pernapasan atas maupun pernapasan bawah berbeda-beda. Namun, ada sejumlah gejala umum yang dirasakan diantaranya, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, batuk, kelelahan dan sakit badan. Ketika ISPA berkembang akan muncul masalah kesehatan seperti kesulitan bernafas, tingkat darah oksigen rendah, demam dan menggigil, pingsan dan pusing.


Siapa Kelompok yang Berisiko Tertular?

Tak bisa dipungkiri bahwa kita tidak bisa menghindar dari virus dan bakteri. Walaupun semua orang bisa terinfeksi virus dan bakteri penyebab ISPA, tapi ada beberapa faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena ISPA

  • Lansia: Penuaan menyebabkan perubahan pada paru-paru dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi seperti influenza dan RSV (respiratory syncitial virus), serta komplikasi seperti pneumonia

  • Anak-anak: Sistem kekebalan tubuh anak lebih rentan terkena virus. Kasus ISPA pada anak lebih tinggi karena anak-anak cenderung terus-menerus melakukan kontak dengan teman sebayanya yang bisa menjadi pembawa virus. Terlebih, kurangnya tingkat kesadaran anak-anak untuk mencuci tangan dan juga mereka kerap kali menggosok mata dan memasukkan jari ke mulut, yang mana hal ini dapat mengakibatkan penyebaran virus.

  • Ibu Hamil: Kehamilan melibatkan adaptasi fisiologis yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan daya tahan tubuh, sehingga ibu hamil lebih rentan mengalami penyakit pernapasan yang parah atau mengalami komplikasi pada janin


Apa Dampaknya?

Ibu Hamil

Tumbuh kembang dan kesehatan janin sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibunya dan berbagai paparan dari lingkungan yang diterima janin melalui tubuh ibunya, termasuk zat-zat beracun dari polusi udara. Dampak buruk terhadap kehamilan, antara lain risiko keguguran dan lahir mati, kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah, perkembangan janin terganggu, termasuk peningkatan risiko cacat lahir.


Anak-anak

Anak-anak rentan terhadap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, dan bronkitis kronis akibat partikel halus dan gas beracun dalam udara kotor. Paparan polusi dapat memperlambat perkembangan kognitif anak, memengaruhi daya ingat, kecerdasan dan perhatian serta berpotensi menyebabkan gangguan perilaku seperti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD).


Lansia

Gangguan pernapasan pada lansia dapat dipengaruhi oleh terjadinya perubahan anatomis dan fisiologis akibat penuaan, termasuk hilangnya elastisitas paru-paru dan penurunan fungsi pengaturan napas. Hal ini menyebabkan lansia lebih mudah terserang penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan PPOK juga meningkatkan risiko gangguan pernapasan.


Bagaimana Cara Pencegahannya ?

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dan keluarga dari sakit ISPA. Adapun langkah-langkahnya seperti:

  • Vaksinasi: Sangat penting bagi lansia, anak-anak dan ibu hamil untuk mendapatkan vaksin influenza dan pneumonia untuk mencegah penyakit ISPA.

  • Perhatikan Kebersihan: Jaga kebersihan diri dan lingkungan dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air

  • Hindari Paparan: Jauhi orang yang sakit dan hindari lingkungan dengan paparan asap rokok atau polusi

  • Gaya Hidup Sehat: Konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengonsumsi herbal seperti jahe, madu, temulawak dan bahan herbal lainnya

Komentar


bottom of page