Kekuatan Do'a dan Ibadah sebagai Terapi Antidepresan yang Efektif
- Redaksi

- 21 Agu
- 4 menit membaca
Akhir-akhir ini masyarakat diramaikan dengan berita mengenai PHK besar-besaran yang tengah melanda beberapa perusahaan di Indonesia, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Indonesia masih terbilang cukup tinggi, data jumlah pengangguran per Februari 2025 sebanyak 7,28 juta, angka ini setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,76%. Akibatnya, tidak sedikit pekerja yang mengalami depresi karna sulitnya mencari pekerjaan baru, para pekerja khawatir akan mengalami efek domino mulai dari kondisi ekonomi rumah tangga hingga alami perceraian. Efek dari PHK sendiri dapat memicu peningkatan kasus depresi di Indonesia.
Riset Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (2023) terhadap eks pekerja manufaktur di Jabodetabek menunjukkan bahwa 7 dari 10 responden mengalami gangguan psikologis setelah PHK, mulai dari depresi ringan, mengasingkan diri dari kehidupan sosial, hingga pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Perlunya Antidepresan
Salah satu jenis kesehatan mental yang sering kita alami adalah depresi, dimana suasana hati akan mengalami gangguan yang menyebabkan perasaan sedih, tidak bersemangat dan putus asa. Beberapa orang yang mengalami depresi akan memerlukan obat antidepresan yang berguna untuk mengurangi dan mengendalikan gejala depresi.
Antidepresan bekerja dengan cara meningkatkan senyawa kimia dalam otak atau neurotransmiter yang disebut serotonin dan noradrenalin, kedua neuotransmiter atau senyawa kimia dalam otak ini bertugas untuk mengatur suasana hati dan emosi sehingga kehadirannya akan mengurangi gejala depresi.
Dengan bantuan antidepresan, jumlah senyawa kimia dalam otak dapat meningkat seperti orang tanpa gangguan depresi. Perlu diketahui bahwa mengkonsumsi antidepresan hanya akan mengurangi gejala depresi bukan menghilangkan depresi tersebut.
Islam memberi perhatian besar pada kesehatan mental, menekankan pentingnya keseimbangan antara jiwa, pikiran dan tubuh, bahkan islam juga memberikan antidepresan melalui ajaran agama untuk menjaga kesehatan mental.
Prinsip seperti tawakal (berserah diri kepada Alllah), dzikir (mengingat Allah), dan shalat (ibadah) menjadi landasan dalam menjaga ketenangan jiwa dan mengurangi depresi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bagaimana menjaga kesehatan mental agar kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang, bahagia dan produktif.
BERISTIRAHAT
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا عَبْدَ اللَّهِ، أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: فَلَا تَفْعَلْ، صُمْ وَأَفْطِرْ، وَقُمْ وَنَمْ، فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا، وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا.
“Wahai Abdullah, apakah benar aku mendengar bahwa engkau berpuasa sepanjang hari dan mengerjakan shalat sepanjang malam?” Aku menjawab, “Benar, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Jangan lakukan hal itu. Berpuasalah dan berbukalah, shalatlah (di malam hari) dan tidurlah, karena tubuhmu memiliki hak atasmu, matamu memiliki hak atasmu, dan istrimu juga memiliki hak atasmu.” (HR. Bukhari, no. 5199 dan Muslim, no. 1159)
Dari hadist tersebut menunjukkan bahwa islam mendorong kita untuk merawat tubuh dan memberikan istirahat yang cukup atau biasa kita sebut dengan istilah me time.
BERDO’A
Rasulullah mengajarkan do’a memohon perlindungan kecemasan dan kesedihan:
"ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINAL-HAMMI WAL HUZNI, WAL 'AJZI WAL KASALI, WAL, BUKHLI WAL JUBNI, WA DHALA'ID-DAYNI WA GHALABATIR-RIJAL."
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari (rasa) sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan pengecut, serta dari lilitan hutang dan tekanan orang (lain).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan, lalu ia membaca:
“ALLOHUMMA INNI ‘ABDUK, IBNU ‘ABDIK, IBNU AMATIK, NAASHIYATI BIYADIK, MAADHIN FIYYA HUKMUK, ‘ADLUN FIYYA QODHO-UK. AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAK, SAMMAYTA BIHI NAFSAK, AW ANZALTAHU FII KITAABIK, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK, AWISTA’TSARTA BIHI FI ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAK. AN TAJ’ALAL QUR’ANA ROBI’A QOLBI, WA NUURO SHODRI, WA JALAA-A HUZNI, WA DZAHABA HAMMI”
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubun ku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, ketentuan-Mu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dada ku, pelenyap duka dan kesedihanku.
BERIBADAH
Shalat, membaca Al-Qur’an dan berdzikir merupakan obat antidepresan terbaik dalam mengatasi depresi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kisahnya pernah memberikan nasihat kepada seseorang agar memanfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. Beliau bersabda:
“Manfaatkanlah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak)
Dirikanlah Shalat
Shalat mampu membantu seseorang untuk melawan stres dan rasa takut. Dalam penelitian McCullough yang menemukan bahwa saat seorang muslim mengalami stres maka dengan shala ia akan mampu melihat situasi yang membuatnya stres dari arah positif sehingga mampu menenangkannya secara fisik maupun psikologis. Dalam surat Al-Baqarah ayat 153, Allah ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Membaca Al-Qur’an
Dalam surat Fatir ayat 29 Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perdagangan yang tidak akan pernah rugi.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk membaca Al-Qur’an karna merupakan ibadah yang sangat utama dan memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun akhirat. Dengan membaca Al-Qur’an, kita mendapatkan ketenangan hati dan pikiran serta menjadi terapi untuk menjaga kesehatan mental
Berdzikir
Meluangkan waktu untuk mengingat Allah. Hal ini penting untuk menenangkan pikiran dan menguatkan keimanan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S Ar-Ra’du: 28)






























Komentar