1 MENIT AL QUR’AN vs 1 HARI GADGET
- Redaksi

- 5 Okt
- 3 menit membaca

Al-Qur’an merupakan firman Allah subhanahu wa ta’ala yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melalui malaikat Jibril yang berfungsi sebagai kitab suci, petunjuk hidup, dan pedoman bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Secara bahasa, Al-Qur’an berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca”, sementara secara istilah adalah wahyu Allah yang berisi mukjizat dan menjadi sumber hukum dasar dalam ajaran Islam. Allah memerintahkan manusia untuk membaca Al-Qur’an dalam surat Al-Alaq ayat 1 dan 3 yang diulang beberapa kali, ayat 1: اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ yang artinya “Bacalah dengan (menyebut) Tuhanmu yang menciptakan!”, ayat 3: اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ yang artinya “Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia”. Kedua ayat tersebut menegaskan bahwa membaca adalah perintah Allah. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah utama dan perintah yang terus-menerus berlaku, baik untuk individu maupun umat secara keseluruhan. Namun di zaman sekarang ini muncul fenomena rendahnya minat atau malas membaca Al-Qur’an yang disebabkan karna berbagai alasan mulai dari kesibukan dunia, pengaruh teknologi (gadget) hingga lemahnya kesadaran spiritual. Akibatnya, Al-Qur’an tidak lagi menjadi sumber inspirasi dan solusi dalam kehidupan sehari-hari. Pahala membaca Al-Qur’an meliputi ganjaran sepuluh kebaikan untuk setiap huruf yang dibaca, mendapat syafaat di hari kiamat, menenangkan hati dan pikiran, serta mendatangkan ketenangan dan rahmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Ketidakpedulian terhadap Al-Qur’an dapat dimanifestasikan dalam bentuk mengabaikan bacaan Al-Qur’an, tidak memahaminya, kurangnya upaya mempelajari ilmu pengetahuan yang sangat ditekankan dalam Al-Qur’an, menganggap remeh ajaran-ajarannya, melakukan dosa dan tergoda pada nafsu dunia, serta mengabaikan nilai-nilai kepedulian sosial yang diajarkan Al-Qur’an. Terdapat konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap Al-Qur’an seperti, kemunduran umat islam, terjerumus ke jalan yang salah serta kehilangan arah. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi malas membaca Al-Qur’an:
Kesibukan Duniawi
Tuntutan pekerjaan, sekolah, hingga rutinitas sehari-hari seringkali membuat seseorang lupa pada kewajiban rohaninya. Mereka merasa tidak punya waktu untuk sekedar membaca beberapa ayat.
Lemahnya Iman
Hati yang jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala akan sulit disentuh oleh ayat-Nya. Dalam ayat Al-Qur’an tentang malas, dijelaskan bahwa rasa malas adalah penyakit hati yang membuat seseorang enggan beribadah.
Kurang Inovasi
Tidak sedikit yang merasa membaca Al-Qur’an itu berat. Padahal, jika dihayati bacaan itu adalah sumber kekuatan.
Pengaruh Teknologi
Kecanduan media sosial membuat sebagian orang kehilangan minat membuka mushaf. Saat seharusnya bisa meluangkan waktu 10-15 menit untuk membaca, mereka justru sibuk menonton video pendek atau bermain game.
Kecanduan gadget adalah kondisi ketergantungan berlebihan terhadap perangkat elektronik seperti, laptop, tablet, atau smartphone. Ketergantungan ini bisa menyebabkan seseorang mengabaikan kebutuhan dasar dan tanggung jawabnya, serta memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Terdapat ciri-ciri pada seseorang yang mengalami kecanduan gadget antara lain:
Gelisah saat tanpa gadget: merasa cemas, marah atau tidak tenang saat tidak memegang perangkat gadget
Penggunaan berlebihan: menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk scrolling media sosial atau bermain game
Mengabaikan tanggung jawab: terlalu sibuk dengan gadget sehingga mengabaikan pekerjaan, sekolah, atau tugas rumah tangga
Gangguan tidur: sulit tidur nyenyak atau mengalami gangguan tidur karena penggunaan gadget menjelang waktu tidur
Masalah sosial: mengabaikan orang lain dan lebih fokus pada layar gadget, yang disebut juga phubbing
Perubahan suasana hati: mengalami perubahan suasana hati, merasa sedih atau frustasi saat tidak bisa menggunakan gadget
Kecanduan gadget berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental seperti, meningkatkan risiko depresi, menyebabkan masalah pada postur tubuh dan dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hubungan dengan orang lain. Berbagai cara dalam mengatasi kecanduan gadget dengan menetapkan batasan waktu penggunaan gadget, cari aktivitas lain yang lebih sehat dan menarik, tentukan waktu dan tempat tertentu dirumah yang bebas dari penggunaan gadget serta dapatkan dukungan jika kecanduan sudah parah.
Rasa malas bukanlah hal yang mustahil untuk diatasi. Dengan niat yang tulus dan langkah kecil yang konsisten, setiap muslim bisa kembali menjadikan bacaan Al-Qur’an sebagai bagian dari hidupnya. Langkah pertama untuk mengatasi malas adalah dengan memulai kembali. Jangan menunggu waktu luang, karena waktu luang itu tidak akan pernah datang jika kita tidak sengaja menciptakannya. Luangkan minimal 5-10 menit setiap hari untuk baca Al-Qur’an, meski hanya satu halaman, bergaul dengan orang-orang yang senantiasa mendukung kebaikan termasuk dalam membaca Al-Qur’an, tidak hanya membaca tetapi juga berusaha memahami makna dari ayat-ayat yang dibaca agar lebih termotivasi.






























Komentar